Detail Artikel

Article Detail

:) Yuk mari kenali gejala COVID-19 pada anak

"Yuuk mari kita kenali Covid-19 pada anak dari gejala dan pembatasan sosial pada anak serta keamanan penggunaan Hand Sanitizer pada anak"
Apakah Covid-19 pada anak berbahaya ?
Angka kejadian Covid-19 pada anak menurut laporan Wu, dkk pada tahun 2020 melaporkan bahwa pada kelompok usia 10-19 tahun terdapat 549/72.314 (1 persen ) kasus, sedangkan kelompok usia<10 tahun sebanyak 416/72.314 (0,9 persen) kasus, sehingga pada saat ini anak merupakan kelompok dengan angka kejadian Covid-19 paling rendah.
Berapa angka kejadian Covid-19 pada anak di indonesia?
Sampai saat ini belum ada data anak indonesia positif terjangkit Covid-19
Apa saja tanda gejala Covid-19 pada anak ?
Tanda dan gejala Covid-19 pada anak sulit dibedakan dari penyakit saluran pernapasan akibat penyebab lainnya. gejala dapat berupa batuk pilek seperti penyakit common cold atau selesma yang umumnya bersifat ringat dan akan sembuh sendiri.
Penyakit saluran pernafasan menjadi berbahaya apabila menyerang paru-paru ,yaitu menjadi radang paru atau yang disebut pneumonia. gejala pneumonia adalah demam, batuk dan kesulitan bernafas yang ditandai dengan nafas cepat dan sesak nafas.
Bagaimana mengenali nafas cepat pada anak ?
Hitung jumlah pernafasan anak dalam waktu satu menit.
Nafas dikatakan cepat apabila pada usia 0-<2 bulan 60 kali/menit atau lebih, pada usia 2 bulan - <12 bulan 50 kali/menit atau lebih, dan usia 1 - <5 tahun 40 kali/menit atau ulebih. Saat menghitung nafas anak, perhatikan pula adakahtandasesaksepertitarikandinding dada (chest indrawing).
Kapan anak perlu dibawa periksa kedokter ?
Bila anak sedang demam, batuk, pilek ringan, sepanjang masih dapat ditangani sendiri dirumah, sebaiknya tidak segera berkunjung kefasilitas kesehatan. Berikan obat demam (paracetamol 10mg/kg berat badan, dapat diulang tiap 4-6 jam selama masih demam, maksimal 5 kali dalam 24 jam) apabila suhu 38 derajat celcius ataulebih , anak perlu diberikan banyak minum air putih , ajari anak mencuci tangan, etika batuk dan berludah dengan benar. Apabila demam terus menerus memasuki hari ketiga,bawalah anak periksa ke fasilitas kesehatan. Apabila timbul tanda bahaya seperti anak lemas atau tidur terus, nafas cepat, sesak, demam tinggi 39 derajat celcius atau lebih kejang,tampak biru, muntah-muntah hingga tidak dapat minum, buang air kecil berkurang, segera bawa anak kefasilitas kesehatan.
Bagaimana cara terbaik melakukan pembatasan social pada anak?
Ajari anak cara cuci tangan, etika batuk, bersin, dan berludah yang benar, serta menjaga jarak 1-2 meter satu sama lain. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sesering mungkin .Anak yang masih dalam pengasuhan dekat seperti bayi dan balita sebaiknya diasuh oleh orang dewasa yang sehat. Rajin-rajinlah melakukan cuci tangan, etika batuk, bersin dan berludah dengan benar, serta bersihkan juga tangan bayi -bayi balita dengan seksama.
Kapan perlu pakai masker ?
Bagi masyarakat baik dewasa maupun anak, masker sebaiknya digunakan saat sedang sakit dengan gejala batuk, pilek, flu, saat sedang berada di area infeksius seperti di fasilitas kesehatan, dan saat sedang berada di keramaian atau area padat penduduk (crowded area).
Amankah pemakaian hand sanitizer pada anak ?
Hand Sanitizer yang baik untuk mencegah penularan Covid-19 adalah yang mengandung alkohol minimal 70 persen, cukup melumuri permukaan tangan, dan digunakan selama minimal 20 detik. Pemakaian sangat sering mungkin menyebabkan kekeringan pada kulit. Pemakaian hand sanitizer dengan cara yang benar tetap aman bagi anak, namun disarankan untuk tetap mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala.